Rabu, 10 Juli 2013

ERA BARU DUNIA PENDIDIKAN BERBASIS IT

Kemajuan yang pesat dalam bidang elektronika dan optoelektronika menyebabkan kemampuan komputer maju pesat dan cepat pula usang mengikuti Hukum Moore, kemampuan Chip Komputer akan menjadi dua kali lipat setiap 18 bulan, perangkat lunak semakin canggih selain itu batas maya ( virtual ) tidak akan pernah tercapai. Zhores dan Kroemer tahun 2000 yang lalu mendapat hadiah nobel atas riset mereka tentang semiconduktor heterostructure, berkecepatan tinggi dan penerapannya dalam optoelektronika. Hal ini akan memicu revolusi dibidang komputer personal, transmisi dan kompresi lebar data, lebar pita          ( Bandwith ), teknologi penyimpanan data (data storage) dan penyampaian data (data access), integrasi multimedia dan jaringan komputer. Disamping itu life cycle perangkat lunak semakin pendek, dulu ordenya tahunan sekarang sudah mencapai orde mingguan. Teknologi mikroprosesor kini mulai beralih kenanoprosesor. Inilah karakteristik teknologi informasi yang tidak dipunyai oleh disiplin ilmu yang lain.
Manfaat internet untuk bidang pendidikan adalah :
Dunia internet telah mendorong perombakan total konsep klasik tentang pendidikan yang selama ini berlaku, sedikit demi sedikit mulai berubah. Teknologi Informasi dengan mudah telah menghilangkan batasan ruang dan waktu yang selama ini membatasi dunia pendidikan. Beberapa konsekuensi logis yang terjadi adalah :
  1. Mahasiswa dapat dengan mudah mengambil mata kuliah apa saja diseluruh dunia tanpa batasan Institusi dan Negara.
  2. Mahasiswa dapat dengan mudah berguru pada para ahli dibidang yang diminati.
  3. Kuliah dapat dengan mudah diambil dari penjuru dunia tanpa bergantung dimana lokasi Universitas tersebut.
  4. Pelajar mempunyai kebebasan dan waktu yang cukup untuk mempelajari materi.
Faktor Penghambat pendidikan berbasis TI yaitu :
  1.  Disiplin pengajar dan pelajar
  2. Pembuatan materi dalam bentuk elektronik cenderung membenani pengajar
  3. Materi khususnya audio dan video umumnya berukuran besar, hal ini cenderung akan membebani siswa bila akses internet tidak memadai.
  4. Kultur dan kebiasaan pelajar diIndonesia yaitu : pasif, kurang inisiatif, kurang bisa menuliskan konsep / diskusi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar